Jumat, 02 Oktober 2015

Fotografi bukan hanya sekedar memotret pemandangan, beberapa orang tidak menyadari bahwa memotret anak-anak juga dapat menghasilkan karya seni yang menarik. Sayangnya, tidak semua fotografer bisa menguasai teknik memotret ini. Nah, tampaknya kali ini Anda membutuhkan tips memotret anak-anak.


Pahami mood anak yang akan difoto
Anak adalah anak, mereka tentu bukan orang dewasa yang kuat termasuk dalam hal emosi atau mood. Apabila seorang anak sedang kelelahan, capek, letih dan kesal tampaknya akan sulit bagi Anda untuk memotret mendapatkan ekspresi ceria. Senyum yang dipaksa itu sangat tidak bagus, lebih baik sebelumnya pastikan anak dalam kondisi baik, sedang tidak bermasalah dan keadaannya fit. Namun jika konsumen Anda terlanjur membawa anaknya dalam keadaan demikian untuk difoto, inilah tantangan fotografer untuk mengembalikan mood ceria pada si anak. Namun, mengenai mood ceria ini, tidak berlaku pada foto candid karena ekspresi dengan mood kurang baik juga dapat menghasilkan foto yang menarik dan penuh cerita.

Fotografer dilarang terlalu mengatur
Dalam hal ini fotografer boleh saja mengatur gaya anak, namun jangan berlebihan. Jika demikian, maka sang anak dikhawatirkan akan mulai kehilangan spontanitas dan kepercayaan diri. Lebih baik membiarkan sang anak bergaya dan berekspresi secara spontan. Bahkan kadang-kadang sebelum memotret, fotografer juga harus mengajak anak mengobrol atau ada juga fotografer yang mengajak anak bercanda dan saat mereka menampakan ekspresi secara spontan, barulah tombol shutter ditekan.

Tidak harus di dalam rumah
Memotret anak tidaklah harus di dalam rumah, kecuali konsumen Anda menginginkannya. Ajaklah keluar, baik itu dihalaman depan, taman atau tempat menarik lainnya yang membuat anak nyaman. Selain itu, lingkungan outdoor juga memungkinkan Anda mendapatkan cahaya banyak dan tidak harus menggunakan bantuan flash.

Hadirkan properti atau mainan
Memotret anak-anak tidak harus dalam keadaan berdiri atau duduk tanpa memegang apa-apa. Kadang-kadang anak akan memperlihatkan ekspresi alaminya ketika memegang mainan yang paling ia sukai.

Fotografer diharap sabar menunggu
Seperti memotret kereta api di jembatan, tentunya Anda harus menunggu kereta api lewat. Demikian pula dalam memotret anak-anak, Anda harus menunggu kapan anak dapat menampilkan ekspresi alaminya.

Perlihatkan hasil foto Anda
Anak-anak akan senang melihat gambarnya sendiri. Jadi sebagai fotografer Anda sangat dilarang untuk pelit menunjukan hasil jepretan Anda. Kadang-kadang ada banyak fotografer yang enggan memperlihatkan foto dengan berbagai alasan, misalnya agar kameranya tidak terjatuh dan lain sebagainya.

Seringkali bokeh lebih menarik
Ada banyak fotografer membuat foto lebih bokeh saat memotret anak-anak, terutama dalam bentuk portrait outdoor. Foto bokeh akan membuat tampilan anak lebih jelas, tajam dan sangat detail dengan latar belakang yang kabur. Dalam hal ini tentu Anda harus mengatur bukaan atau apperture sebesar mungkin, atau bila perlu gunakan lensa dengan maksimal apreture mencapai f/2.8 hingga f/1.8. Namun hal ini tidak berlaku jika konsumen meminta anaknya di foto dengan latar belakang ikut terlihat jelas.

Gunakan fitur continous shoot
Beruntung jika Anda menggunakan kamera DSLR atau kamera yang memiliki fitur continous shoot. Hal ini membuat Anda mendapat beberapa foto dalam satu kali pencet shutter, terutama saat memotret anak yang sering bergerak agar Anda mendapatkan momen.

Tips secara teknis
Mengenai tips memotret secara teknis, usahakan Anda mengatur shutter speed dengan angka di atas 1/100. Ini dilakukan untuk menangkap subjek agar gerakannya lebih beku. Jadi memang outdoor lebih baik, atau jika cahaya dirasa kurang bisa menambah bantuan dari flash. Harap diperhatikan bahwa foto anak-anak dengan tampilan over exposure sangat tidak menarik. Jadi pintar-pintarlah dalam mengatur pencahayaan.
Beberapa fotografer menganggap memotret anak-anak sangatlah sulit, beruntung jika Anda mendapat job yang terbiasa ‘narsis’ dengan kameranya sendiri. Atau beruntung pula jika ternyata anak yang difoto ternyata fotogenik. Yang menjadi masalah adalah ketika Anda dihadapkan pada anak-anak yang tidak terbiasa difoto. Sebagian anak bahkan tidak mau memberikan wajahnya untuk difoto, atau sulit untuk tersenyum, tertawa, maupun pemalu. Berikut ini adalah beberapa tips memotret anak-anak, baik itu untuk foto keluarga, candid, maupun dalam bentuk portrait.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar