Tahun baru 2016, sebentar lagi. Setiap pergantian tahun, di beberapa tempat dimeriahkan dengan pesta kembang api. Bagi sebagian kalian yang suka fotografi, ini adalah moment untuk menambah koleksi. Bagaimana membuat foto kembang api yang menarik dan tajam? Ikuti tips
memotret kembang api dibawah ini agar foto kembang api tahun baru anda
lebih oke.
Jangan Menebak Arah Kembang Api
Salah satu kesulitan utama memotret kembang api adalah karena arah
munculnya susah ditebak, karena itu jangan menebaknya. Cukup arahkan
lensa dan set zoom anda supaya bisa menyapu area yang cukup luas (lensa
zoom standar cukup ideal dipakai pada kondisi ini). Dengan begitu,
dimanapun munculnya kembang anda bisa memotretnya dengan baik. Baru
setelah anda mengeditnya di komputer, kita bisa crop foto sesuai selera,
apakah mau crop sempit hanya di ujung kembangnya saja ataukah luas
mencakup area sekelilingnya. Idelanya, kita bisa menanyakan pada panitia
pesta kembang api tahun baru mengenai teknis peluncuran, disebelah mana
diluncurkan dan ke arah mana arah saja meluncurnya kembang api
tersebut. Dengan begitu kita bisa memilih posisi terbaik dimana kita
bisa membuat kompoisi foto yang paling ideal.
Tripod Wajib Dipakai
Sehebat apapun tangan menjaga kestabilan kamera, akan sangat sulit
menghasilkan foto kembang api yang tajam dan tidak berbayang. Anda wajib
membawa tripod jika menginginkan foto kembang api yang layak dipajang
di ruang tamu atau di upload di komunitas foto. Selain tripod standar
yang agak merepotkan, anda juga bisa memanfaatkan Gorillapod. Selain
tripod, jika anda memiliki shutter release (baik kabel maupun wireless)
bawa dan pakailah. Dengan shutter release, mata anda akan bisa bebas
mengawasi langit sehingga kemungkinan anda memperoleh momen yang pas
lebih besar.
Gunakan Resolusi Terbesar Kamera Agar Foto Kembang Api Anda Oke Di Crop
Gunakan ukuran foto terbesar yang bisa dihasilkan kamera anda. Set ukuran file Large dikamera anda.
Jadi saat mau di crop, hasil foto yang sudah dipotong masih cukup bagus
untuk dicetak ukuran besar. Lebih ideal lagi jika kamera memiliki fitur
RAW, manfaatkanlah. Jangan lupa gunakan ISO rendah 100 atau 200 agar
noise terjaga.
Matikan Autofokus
Karena arah munculnya lumayan acak dengan gerakan yang cukup cepat
ditambah kondisi minim cahaya, autofokus kamera akan keteteran. Matikan
autofokus dan gunakan fokus manual. Cara paling mudah adalah di manual fokus, set fokus lensa di infinity. Satu lagi, jangan lupa saat anda mengubah zoom lensa, set fokus yang baru)
Matikan Flash
Flash dikamera anda tidak akan berguna sama sekali saat pemotretan
kembang api karena jangkauannya yang pendek dan bahkan bisa memperburuk
foto karena menerangi daerah yang tidak perlu, karena itu matikan.
Tips Setting Eksposur
Lebih baik gunakan mode manual eksposur, dan untuk kondisi pemotretan
kembang api pada umumnya, pakai setting eksposur berikut: Kecepatan
kembang api normal: Aperture F/16 – Shutter 2 detik dan ISO 100 atau
Aperture: f/14 – shutter 2 detik dan ISO 200; Kembang api rentetan
cepat: Aperture: f/18 – Shutter 1.25 detik dan ISO 10. Tentu saja anda bisa bebas merubah setting sesuai selera jika mau, ini
hanya sekedar saran. Tips: Jika anda mengikutkan bagian bangunan, ukur
eksposur dibangunan tadi lalu ubah sedikit di under.
Memotretlah Sebanyak – banyaknya
Ya, karena anda tidak perlu membeli film, jangan batasi diri, bidik
dan jepret sebanyak yang anda mau. Makin banyak anda jepret, paling
tidak makin banyak foto bagus yang bisa didapat. Jangan malu kalau
terlihat heboh sendiri, kalau hasilnya bagus malunya terbayar lunas.
Sumber : belfot.com